Icca khairunnisa
Sabtu, 26 Januari 2013
Hanya Indah Untukku
Pagi ini aku menyimpang ke daerah pasar yang mejual banyak barang. Seperti halnya lima hari terakhir.
Langkahku yang panjang dan cepat langsung direm menjadi pelan-pelan santai, tepat saat aku menyaksikan pemandangan terindah yang pernah ku lihat.
Rambut hitam pendek, wajah oval dan senyum yang slalu menyambut hangat. Ia memelukku dan memberiku kekuatan untuk terus bertahan hidup. Aku jatuh cinta.
Tapi slalu saja langkahku tak terhenti. Kata tak terucap. Keinginan tak tersampaikan.
Pagi ini tidak lagi. Aku telah memantapkan keputusan, untuk bertindak sekarang atau tidak selamanya. Menguatkan diri untuk berbicara, aku merasa semua orang disekitar dapat mendengar jantungku berdetum.
'' Maaf '' suaraku bergetar saat menunjuk sang wajah oval yang berambut pendek.'' Berapa harga cermin besar ini? '
Ide Dari Dokter
Diperjalananku kerumah sakit bersama papa, aku melihat boneka beruang warna kuning dipajang dijendela depan sebuah toko.
Aku jatuh hati padanya.Aku ingin memilikinya, tapi tak mungkin aku minta pada papa. Aku terlalu besar untuk beli boneka beruang.
Aku jatuh hati padanya.Aku ingin memilikinya, tapi tak mungkin aku minta pada papa. Aku terlalu besar untuk beli boneka beruang.
Salah Sambung !
Taukah makna cinta sejati? Smoga kita semua tau, bahwa cinta sejati itu bukanlah daun indah yang baru tumbuh, tetapi daun yang telah membantu mengasrikan lingkunganmu.Aku Rival.
Aku mencintai seorang perempuan yang sudah lama menemani hidupku.
Aku mencintai seorang perempuan yang sudah lama menemani hidupku.
Kecurigaan Aziza
''Halo? Dimana?'' kataku sudah tidak sabar.
''Masih dijalan, Sehab ada dirumah ko. Langsung ajja masuk. Miss you'' Wildan menjawab dan mematikan telepon.
Dengan mulut menggerutu aku langsung kerumah Wildan. Pasangan hidupku selama dua tahun ini.
''Hey Aziza? Masuk aja'' temannya Sehab membukakan pintu dan aku masuk.
Tanpa pikir panjang aku pergi kekamar Wildan dan meninggalkan Sehab diruang tamu. Aku gak akan dekat lelaki lain selain kekasihku.
Aku terdiam siaga setelah masuk kekamarnya.
Shampo vs Sabun
Disekolah, banyak siswi yang mengagumi rambut Ayu. Begitupula aku. Rambut hitam panjang dan berkilau yang melewati bahu, dengan sisiran dan potongan yang rapi, itu sangat terlihat indah. Beda denganku, rambut pendek lepek dan apek juga tak terurus, itu sangat tak patut dilihat.
Langganan:
Postingan (Atom)